CMMA BLOG News | Penyebab Telinga Berdengung dan Ketahui Cara Mengatasinya

Penyebab Telinga Berdengung dan Ketahui Cara Mengatasinya

Telinga berdengung atau tinnitus adalah kondisi yang membuat seseorang mendengar bunyi atau dering tanpa adanya sumber suara eksternal. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gangguan sederhana hingga kondisi medis yang lebih serius. Penyebab telinga berdengung dapat bervariasi. Oleh karena itu berikut akan dibahas secara lengkap.

Penting untuk mengidentifikasi penyebabnya agar dapat merancang pengobatan yang sesuai dan mengurangi dampak negatif yang mungkin ditimbulkan. Untuk mengetahui lebih lanjut dari penyebabnya maka langsung saja simak dibawah ini:

Penyebab Telinga Berdengung

Ada beberapa penyebab yang menyebabkan telinga jadi berdengung. Untuk penyebabnya maka bisa simak dibawah ini:

1. Paparan terhadap suara kencang

Penyebab telinga berdengung yang pertama ini mulai dari paparan dari suara yang kencang. Kondisi kuping berdengung seringkali terkait dengan gangguan pendengaran yang disebabkan oleh paparan suara keras (noise-induced hearing loss). Paparan yang berulang dari suara bising dapat merusak koklea, bagian dalam telinga.

Keadaan ini umum terjadi pada pekerja bangunan, pilot, atau musisi. Bahkan satu kejadian suara keras, seperti ledakan bom, bisa menyebabkan kuping berdengung.

2. Penumpukan kotoran dalam telinga

Sumbatan telinga akibat kotoran dapat mengubah tekanan di dalam telinga dan mengakibatkan kuping berdengung. Untuk mencegah masalah ini, penting untuk membersihkan telinga secara teratur dengan metode yang tepat, seperti irigasi telinga.

3. Infeksi telinga

Infeksi telinga bagian tengah, yang dikenal sebagai otitis media, juga dapat menjadi penyebab kuping berdengung. Infeksi telinga menyebabkan perubahan tekanan di dalam telinga yang mengakibatkan gejala tersebut. Pengobatan yang tepat dari dokter sangat penting untuk mengatasi infeksi telinga.

4. Kehilangan pendengaran karena usia lanjut

Kuping berdengung dapat terjadi akibat penurunan sensitivitas saraf pendengaran seiring bertambahnya usia. Gejala ini, yang dikenal sebagai presbikusis, umumnya mulai terasa setelah seseorang mencapai usia 75 tahun. Gejala lainnya meliputi penurunan kemampuan pendengaran dan sensasi berdengung di telinga.

5. Menderita penyakit tertentu

Beberapa kondisi kesehatan seperti penyakit jantung, tumor jinak pada saraf pendengaran, gangguan tulang telinga, penyakit Meniere, tekanan darah tinggi, gangguan pada rahang atau leher, serta cedera kepala atau leher, dapat menjadi pemicu terjadinya kuping berdengung.

Cara Mencegah Kuping Berdengung

Untuk mencegah telinga berdengung, perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan yang efektif. Pertama, penggunaan pelindung telinga sangat dianjurkan saat beraktivitas di lingkungan dengan suara yang sangat keras seperti di studio musik, konser, ruang dengan mesin beroperasi, atau di lokasi konstruksi. Pelindung telinga ini membantu mengurangi paparan suara keras yang dapat merusak pendengaran.

Kedua, penting untuk memberikan istirahat secara teratur bagi telinga saat menggunakan earphone. Memasang earphone dengan volume terlalu tinggi dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan pendengaran dan menyebabkan telinga berdengung. Disarankan untuk tidak melebihi 60% dari volume maksimal earphone dan memberikan jeda setiap satu jam untuk mengistirahatkan telinga.

Selain itu, menjaga kesehatan pembuluh darah juga memiliki peran penting dalam mencegah kondisi telinga berdengung. Melakukan aktivitas fisik secara teratur dan mengatur pola makan yang sehat dapat meningkatkan kesehatan pembuluh darah dan mengurangi risiko gangguan yang dapat menyebabkan telinga berdengung.

Meskipun telinga berdengung umumnya bersifat sementara dan bisa hilang dengan sendirinya, namun jika kondisi ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Pemeriksaan medis dapat membantu menentukan penyebab telinga berdengung yang lebih serius serta memberikan penanganan yang tepat guna mengurangi gejalanya.

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan tersebut, diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya telinga berdengung yang bisa mempengaruhi kualitas pendengaran dan kenyamanan secara keseluruhan.