Mata berdarah adalah kondisi umum di mana terjadi pecahnya pembuluh darah di konjungtiva atau sekitar mata, ditandai dengan bercak merah. Sebenarnya ada beberapa penyebab mata merah seperti berdarah yang bisa diketahui.
Namun biasanya, kondisi ini bisa sembuh sendiri tanpa masalah serius. Dalam beberapa kasus, mata berdarah dapat menyebabkan penurunan fungsi penglihatan.
Mata berdarah adalah kondisi yang umumnya tidak berbahaya, terutama jika tidak disertai rasa nyeri dan tidak ada gangguan pada penglihatan. Biasanya, kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu singkat.
Namun, jika mata berdarah disertai dengan rasa nyeri atau gangguan pada penglihatan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan evaluasi lebih lanjut. Hal ini penting karena dapat menjadi tanda masalah kesehatan mata yang lebih serius.
Lantas apa saja penyebab dari mata merah seperti berdarah yang perlu diwaspadai ini? Untuk itu, berikut beberapa penyebab mata merah seperti berdarah:
1. Anemia Sel Sabit
Anemia sel sabit, juga dikenal sebagai sickle cell anemia, adalah sebuah kelainan genetik yang menyebabkan anemia kronis. Kelainan ini mengubah sel darah merah yang seharusnya bulat dan fleksibel menjadi bentuk sabit yang keras. Hal ini mengganggu pengangkutan hemoglobin dan oksigen ke seluruh tubuh, karena sel-sel darah yang berbentuk sabit sulit untuk melewati pembuluh darah yang kecil.
Gejala yang sering dialami oleh penderita anemia sel sabit termasuk bintik merah berbentuk koma atau garis pada bagian putih mata. Bentuk sabit pada sel darah merah dapat menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah, yang pada gilirannya dapat menyebabkan perdarahan di mata.
2. Hemangioma Konjungtiva
Hemangioma konjungtiva adalah kelainan pembuluh darah yang terjadi pada sclera atau bagian putih mata. Meskipun umumnya tidak membahayakan, kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan estetik pada pengidapnya.
Bercak merah pada mata dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis. Disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter apabila bercak merah tidak menghilang dalam beberapa hari agar dapat ditangani dengan tepat.
3. Pinguecula
Pinguecula adalah penumpukan jaringan yang mengeras di permukaan luar mata, sering kali berwarna kuning dan menonjol sedikit di atas konjungtiva. Gejalanya mungkin tidak dirasakan oleh penderitanya secara langsung.
Namun, jika terpapar sinar matahari terlalu lama atau terkena angin, gejala peradangan seperti bercak merah dan pembengkakan pada mata dapat muncul. Kondisi ini dapat disebabkan oleh paparan radiasi sinar UV yang tinggi dari matahari atau iritasi kronis akibat angin dan debu.
4. Retinopati Diabetik
Retinopati diabetik dapat menyebabkan munculnya bintik merah pada mata akibat pecahnya pembuluh darah karena tingginya kadar gula darah. Darah yang bocor dari pembuluh yang pecah dapat menyebabkan “floaters” atau bintik-bintik gelap dalam penglihatan.
Gejala retinopati diabetik sering kali tidak terasa hingga mempengaruhi penglihatan. Penglihatan dapat menjadi kabur, terutama di malam hari, dan warna terlihat pudar.
Pengidap diabetes dapat mengurangi risiko retinopati diabetik dengan mengontrol kadar gula darah dan tekanan darah. Pengobatan untuk kondisi ini dapat bervariasi dalam durasi penyembuhan, tergantung pada ukuran dan lokasi pembuluh yang terpengaruh.
Biasanya, dokter akan meresepkan air mata buatan serta tetes antibiotik untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Jika bintik merah berubah warna dari merah menjadi kuning atau oranye, hal ini menandakan bahwa proses penyembuhan perdarahan sedang berlangsung dan tidak perlu dikhawatirkan.
Itulah beberapa penyebab mata merah seperti berdarah. Tentunya dengan penyebab ini bisa dilakukan penanggulangan ataupun pencegahan agar tidak semakin parah.