CMMA BLOG News | 6 Ciri-Ciri Stunting Pada Anak 1 Tahun, Para Orang Tua Harus Waspada

6 Ciri-Ciri Stunting Pada Anak 1 Tahun, Para Orang Tua Harus Waspada

Stunting pada anak usia satu tahun dapat memiliki dampak jangka panjang yang signifikan terhadap pertumbuhan dan perkembangan mereka. Ciri-ciri stunting pada anak 1 tahun penting untuk dikenali guna memberikan intervensi yang tepat. Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki berat badan dan tinggi badan di bawah rata-rata untuk usia mereka.

Selain itu, ciri-ciri lain termasuk perkembangan motorik yang lambat, kemungkinan infeksi yang lebih tinggi, dan kesulitan dalam belajar. Mengetahui tanda-tanda ini penting bagi orang tua dan penyedia layanan kesehatan untuk memberikan perawatan yang sesuai guna memastikan anak-anak mendapatkan pertumbuhan yang optimal.

1. Pertumbuhan Melambat

Pertumbuhan yang lambat merupakan ciri-ciri stunting pada anak 1 tahun. Stunting terjadi ketika anak tidak mencapai pertumbuhan fisik yang optimal untuk usianya karena kurangnya nutrisi yang memadai.

Ini bisa terlihat dari kurangnya peningkatan tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala sesuai dengan standar pertumbuhan anak sebaya. Keterlambatan pertumbuhan ini dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan anak.

2. Wajah Tampak Lebih Muda dari Anak Seusianya

Anak yang mengalami stunting seringkali memiliki ciri fisik tertentu yang membedakannya dari anak sebaya yang sehat. Salah satunya adalah wajah yang terlihat lebih kecil atau lebih muda dari anak seusianya.

Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan pertumbuhan antara berbagai bagian tubuh. Misalnya, meskipun tubuhnya mungkin tidak terlalu pendek, bagian wajahnya bisa tampak tidak proporsional dengan tubuhnya karena pertumbuhan yang terhambat.

3. Pertumbuhan Gigi Melambat

Stunting pada anak usia 1 tahun juga dapat memengaruhi pertumbuhan gigi. Keterlambatan dalam tumbuhnya gigi dapat menjadi tanda bahwa anak tidak menerima nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan gigi yang normal.

Ini bisa berdampak pada kemampuan anak untuk mengunyah makanan dengan baik dan memperoleh nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.

4. Performa Buruk pada Kemampuan Fokus dan Memori belajar

Kurangnya asupan nutrisi yang memadai pada anak yang mengalami stunting dapat berdampak negatif pada perkembangan kognitif mereka. Anak-anak yang mengalami stunting sering mengalami kesulitan dalam fokus, memori, dan kemampuan belajar.

Hal ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk memahami dan menyerap informasi serta mengganggu proses belajar dan perkembangan kognitif mereka.

5. Berat Badan Balita Tidak Naik, Bahkan Cenderung Menurun

Salah satu ciri khas stunting pada anak usia 1 tahun adalah ketidakmampuan mereka untuk mengalami peningkatan berat badan yang sesuai dengan pertumbuhan yang seharusnya. Bahkan, dalam beberapa kasus, berat badan balita yang mengalami stunting dapat mengalami penurunan.

Ini menunjukkan bahwa kondisi gizi anak tersebut tidak optimal dan memerlukan intervensi nutrisi yang tepat untuk memperbaiki kondisi kesehatannya.

6. Mudah Terserang Berbagai Penyakit Infeksi

Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang melemah karena kurangnya asupan nutrisi yang memadai. Hal ini membuat mereka rentan terhadap berbagai penyakit infeksi, seperti diare, infeksi saluran pernapasan, dan penyakit menular lainnya.

Pencegahan stunting dan pemulihan kondisi gizi yang baik sangat penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak-anak terhadap penyakit-penyakit ini dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Demikianlah ciri-ciri stunting pada anak 1 tahun. Pada pembahasan di atas tadi terdapat enam ciri yang harus diketahui. Penting untuk diingat bahwa stunting pada anak usia satu tahun bukanlah kondisi yang tidak bisa diatasi. Dengan deteksi dini dan intervensi yang tepat, banyak anak yang dapat mengatasi stunting dan tumbuh menjadi individu yang sehat dan berkembang secara optimal.

Orang tua, penyedia layanan kesehatan, serta masyarakat secara keseluruhan memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.