Jika kemampuan berbicara anak belum mencapai tahap tersebut pada usia yang seharusnya, hal ini bisa menunjukkan adanya keterlambatan bicara atau speech delay. Meskipun perkembangan bahasa setiap anak bervariasi, penting untuk mengenali ciri-ciri speech delay pada anak 2 tahun agar dapat lebih waspada.
Pada usia dua tahun, umumnya seorang anak dapat mengucapkan sekitar 50 kata dan mulai menggunakan frasa dua hingga tiga kata. Seiring bertambahnya usia, kosakata anak akan semakin berkembang.
Contohnya, pada usia tiga tahun, anak biasanya sudah menguasai sekitar 1.000 kata dan bisa menyusun kalimat dengan tiga hingga empat kata. Keterlambatan bicara pada anak tidak selalu menunjukkan adanya masalah serius.
Perkembangan bahasa anak bisa sangat bervariasi, dan wajar bagi orang tua merasa khawatir jika ada indikasi gangguan dalam kemampuan berbicara anak mereka. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa ciri yang harus diwaspadai jika anak menderita speech delay di usia 2 tahun:
1. Anak Lebih Suka Menggerakkan Tubuh Daripada Bersuara
Gejala keterlambatan berbicara bisa muncul ketika anak lebih sering menggunakan gerakan tubuh daripada suara untuk berkomunikasi. Pada tahap perkembangan awal, yaitu sebelum usia 12 bulan, penggunaan gerakan tubuh sebagai bentuk komunikasi adalah hal yang normal.
Anak-anak sering menggunakan isyarat atau gerakan untuk menyampaikan kebutuhan atau perasaan mereka. Namun, seiring bertambahnya usia, yaitu sekitar usia 18 bulan, anak seharusnya mulai menunjukkan perkembangan dalam kemampuan berbicara.
Jika pada usia ini anak masih cenderung menggunakan gerakan tubuh daripada mencoba untuk berbicara atau mengeluarkan suara, ini bisa menjadi tanda bahwa anak mengalami keterlambatan berbicara.
2. Anak Kesulitan Menirukan Suara
Secara umum, pada usia sekitar 18 bulan, anak biasanya mulai bisa meniru suara yang didengarnya atau setidaknya mengucapkan kata “mama” dan “papa”. Sementara itu, pada usia dua tahun, anak biasanya sudah bisa mengucapkan kata-kata selain hanya meniru suara.
Apabila anak mengalami kesulitan dalam meniru suara atau belum memiliki kosakata yang memadai, orang tua perlu memperhatikan tanda-tanda awal tersebut. Atau lebih amannya bisa berkonsultasi secara langsung dengan dokter anak.
3. Tidak Dapat Mengikuti Petunjuk yang Sederhana
Anak dengan keterlambatan bicara sering kali mengalami kesulitan dalam memahami perintah atau petunjuk yang sederhana. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan dalam perkembangan bahasa mereka, yang membuat mereka kurang mampu mengerti dan menanggapi instruksi yang diberikan.
Misalnya, mereka mungkin kesulitan mengikuti arahan seperti ‘ambil bolanya’ atau ‘datang ke sini ke Bunda’ karena kemampuan bahasa mereka belum berkembang secara optimal.
Kesulitan ini bisa memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan memerlukan pendekatan yang lebih khusus untuk mendukung perkembangan bahasa mereka.
4. Anak Tidak Mampu Mengucapkan Kata yang Dapat Dipahami
Gejala keterlambatan bicara dapat terlihat ketika anak tidak dapat mengucapkan kata-kata yang dapat dimengerti oleh orang dewasa. Idealnya, pada usia dua tahun, orang tua seharusnya dapat memahami sebagian besar kata-kata yang diucapkan oleh anak, dan anak juga harus memahami makna dari kata-kata tersebut.
Pada usia tiga tahun, anak diharapkan sudah dapat memahami sekitar 75 persen dari kata-kata dan kalimat. Di usia empat tahun, kemampuan anak dalam menggunakan kata-kata dan kalimat harus meningkat sehingga orang asing pun bisa memahaminya dengan mudah. Jika anak mengalami kesulitan dalam mengingat kata-kata yang telah dipelajari, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Itulah beberapa ciri-ciri speech delay pada anak 2 tahun yang harus diperhatikan dan juga diwaspadai. Apabila anak mengalami salah satu tanda ataupun ciri yang telah disebutkan, maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter anak yang ada di sekitar.