CMMA BLOG News | 4 Ciri-ciri Darah Rendah Kambuh yang Harus Diwaspadai

4 Ciri-ciri Darah Rendah Kambuh yang Harus Diwaspadai

Tekanan darah rendah adalah keadaan di mana tekanan darah berada di bawah batas normal, yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu, mengenali ciri-ciri darah rendah kambuh sangat penting agar dapat diantisipasi dengan tepat.

Tekanan darah yang dianggap normal berkisar antara 90/60 mmHg dan 120/80 mmHg. Apabila tekanan darah seseorang berada di bawah kisaran ini, kondisi tersebut dikenal sebagai hipotensi atau tekanan darah rendah.

Pada individu yang sehat, tekanan darah rendah tanpa gejala yang mengganggu biasanya tidak menimbulkan masalah dan tidak memerlukan pengobatan. Namun, dalam beberapa kasus, tekanan darah rendah yang muncul secara tiba-tiba bisa menjadi masalah serius atau menandakan adanya penyakit lain, terutama pada orang tua.

Bagi mereka yang memiliki riwayat tekanan darah rendah atau ingin memahami kondisi ini lebih lanjut, berikut beberapa  ciri-ciri kambuhnya tekanan darah rendah:

1. Mudah Lelah

Lemas dan mudah lelah merupakan gejala umum dari tekanan darah rendah. Hal ini terjadi karena organ-organ tubuh harus bekerja lebih keras untuk mengimbangi aliran darah yang berkurang. Upaya tambahan ini menguras energi, membuat tubuh lebih cepat merasa lelah meskipun sudah cukup beristirahat.

Tekanan darah yang terlalu rendah juga mengakibatkan aliran darah ke organ vital menjadi tidak optimal, sehingga organ tersebut tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup. Akibatnya, fungsi organ menjadi terganggu. Rasa lelah yang berlebihan juga bisa mempengaruhi konsentrasi dan mengurangi produktivitas.

2. Mual dan Muntah

Meskipun terpisah jauh, otak dan sistem pencernaan memiliki hubungan yang erat dan saling mempengaruhi. Penurunan aliran darah ke otak dapat mengaktifkan pusat muntah di otak, yang kemudian menimbulkan gejala tekanan darah rendah seperti mual dan muntah.

Selain itu, mual dan muntah juga dapat disebabkan oleh kurangnya suplai darah ke organ pencernaan. Kondisi ini memicu pelepasan senyawa kimia dalam sistem pencernaan yang menyebabkan rasa mual dan muntah.

Jika mual dan muntah terjadi terus-menerus tanpa penanganan, tubuh dapat mengalami dehidrasi dan kekurangan nutrisi karena asupan nutrisi yang tidak memadai.

3. Terasa Pusing

Ciri-ciri darah rendah kambuh yang selanjutnya adalah munculnya rasa pusing. Hal ini terjadi karena kurangnya suplai nutrisi dan oksigen yang dibawa oleh darah ke organ-organ vital, terutama otak.

Rasa pusing juga bisa muncul ketika penderita darah rendah mengubah posisi tubuh dengan cepat, seperti berdiri tiba-tiba dari posisi duduk atau berbaring. Kondisi ini dikenal sebagai hipotensi ortostatik.

Pusing akibat hipotensi ortostatik disebabkan oleh akumulasi darah di kaki. Saat berdiri tiba-tiba, tubuh memerlukan waktu untuk mengalirkan darah dari pembuluh darah di kaki.

Rasa pusing karena darah rendah sering terjadi, terutama pada orang tua. Meskipun keluhan pusing akibat hipotensi ortostatik biasanya hanya berlangsung beberapa menit dan akan membaik dengan sendirinya, hal ini dapat mengganggu aktivitas jika terjadi berulang kali.

4. Pingsan

Tekanan darah rendah dapat menyebabkan pingsan pada penderitanya. Gejala ini muncul karena otak tidak menerima cukup aliran darah dan oksigen, terutama ketika berdiri dengan cepat setelah duduk.

Pingsan akibat tekanan darah rendah lebih sering terjadi pada orang lanjut usia atau mereka yang telah berbaring dalam waktu lama. Kehati-hatian diperlukan jika pingsan terjadi saat beraktivitas, karena dapat menyebabkan cedera.

Itulah uraian terkait dengan beberapa ciri-ciri darah rendah kambuh yang bisa diketahui. Tentunya hal ini akan menjadi sebuah tanda jika seseorang memerlukan istirahat atau bahkan pengobatan tertentu.