CMMA BLOG News | Cara Mengendalikan Emosi Secara Psikologi Untuk Menjaga Kesejahteraan Mental

Cara Mengendalikan Emosi Secara Psikologi Untuk Menjaga Kesejahteraan Mental

Emosi adalah bagian alami dari kehidupan manusia, namun terkadang bisa merasa kesulitan mengendalikannya, terutama dalam situasi yang penuh tekanan. Mengendalikan emosi secara psikologi bukan hanya penting untuk menjaga kesejahteraan mental, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hubungan pribadi. Oleh karena itu, memahami cara mengendalikan emosi secara psikologi.

Pada uraian ini akan membahas beberapa teknik psikologis yang terbukti efektif untuk membantu meredakan emosi negatif dan meningkatkan kecerdasan emosional. Bagi yang penasaran maka langsung saja simak dibawah ini:

1. Memilih Situasi

Cara mengendalikan emosi secara psikologi yang pertama dimulai dengan memilih situasi. Usahakan untuk menghindari situasi yang dapat memicu emosi negatif, terutama emosi yang tidak diinginkan.

Jika menyadari bahwa situasi tertentu, seperti terburu-buru atau menunggu seseorang, cenderung membuatmu marah, lebih baik untuk mempersiapkan diri sejak awal.Cobalah untuk keluar rumah atau meninggalkan tempat lebih awal agar tidak terjebak dalam rasa terburu-buru atau kemarahan.

Jika tahu bahwa menunggu seseorang bisa membuatmu kesal, coba bicarakan hal ini dengan orang tersebut agar ia datang tepat waktu. Jika itu tidak memungkinkan, pertimbangkan untuk menghindari pertemuan tersebut.

2. Memodifikasi Situasi

Kadang-kadang, rasa kecewa muncul karena harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Misalnya, berharap merayakan ulang tahun yang sempurna untuk teman atau keluarga, tetapi beberapa hal tidak berjalan sesuai rencana.

Mungkin menetapkan ekspektasi yang terlalu tinggi. Cobalah untuk menyesuaikan situasi dengan kemampuan yang ada, sehingga acara tetap dapat berlangsung dengan baik. Selain itu, cobalah untuk menetapkan harapan yang lebih realistis, agar tidak merasa kecewa ketika kenyataan tidak sesuai dengan yang diinginkan.

3. Alihkan Fokus Perhatian

Misalnya, jika sering merasa minder dengan orang-orang di sekitarmu dan selalu menganggap mereka lebih unggul, hal ini dapat membuatmu terjebak dalam perasaan negatif. Kamu mungkin terus membandingkan diri dengan orang lain, baik saat di gym atau ketika melihat rekan kerjamu mendapatkan promosi yang diinginkan.

Untuk mengatasi hal ini, cobalah untuk mengalihkan perhatian dari mereka dan fokus pada diri sendiri atau hal-hal lain yang lebih positif. Dengan begitu, maka dapat merasa lebih percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki.

4. Ubah Pemikiran

Emosi yang kita rasakan sering kali berasal dari keyakinan yang ada dalam pikiran. Kamu merasa sedih karena percaya bahwa telah kehilangan sesuatu, atau marah karena merasa tujuanmu gagal tercapai.

Meskipun mungkin tidak bisa mengubah situasi tersebut, selalu bisa mengubah cara berpikirmu. Alihkan pikiran yang mengarah pada kesedihan atau kekecewaan menjadi pemikiran yang membawa kebahagiaan dan optimisme.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai cara mengendalikan emosi, bisa merujuk pada buku Kecerdasan Emosional karya Daniel Goleman, yang memberikan panduan bagaimana orang tua dan sekolah bisa mendukung perkembangan emosional anak-anak.

5. Ubah Respons

Jika keempat cara sebelumnya belum berhasil mengendalikan emosi, langkah terakhir yang bisa dicoba adalah mengatur respons terhadap situasi tersebut. Misalnya, saat merasa cemas atau marah, detak jantungmu mungkin menjadi lebih cepat, dan perasaan tidak nyaman itu semakin kuat.

Dalam situasi seperti ini, cobalah menarik napas dalam-dalam dan menutup mata sejenak untuk menenangkan diri. Jika kesulitan menghentikan tawa saat sedang dalam rapat serius, ubah ekspresi wajah atau pikirkan hal-hal yang membuatmu merasa sedih, sehingga suasana hati dapat berubah.

Demikianlah penjelasan mengenai cara mengendalikan emosi secara psikologi. Mengendalikan emosi secara psikologi bukanlah hal mudah, tetapi dengan latihan dan kesabaran, maka dapat mengembangkan kecerdasan emosional yang lebih baik.

Dengan menguasai keterampilan ini, maka dapat meningkatkan kualitas hidup, memperbaiki hubungan interpersonal, dan meraih kesejahteraan mental yang lebih stabil.