Polusi udara semakin menjadi perhatian karena dampak buruknya pada kesehatan, terutama bagi anak-anak yang masih dalam masa perkembangan. Di berbagai kota besar, polusi udara mencapai level yang mengkhawatirkan akibat banyaknya kendaraan, pabrik, dan aktivitas manusia lainnya. Oleh karena itu para orang itu harus memperhatikan bahasa dampak polusi udara pada kesehatan anak.
Hal ini karena sistem pernapasan anak yang belum sepenuhnya berkembang, membuat lebih rentan terhadap partikel berbahaya dan gas beracun di udara. Paparan polusi udara yang tinggi bisa menimbulkan beragam masalah kesehatan pada anak.
Pada uraian ini akan dibahas mengenai beberapa dampak polusi udara pada kesehatan anak, yang harus diperhatikan. Adapun bahaya dampak polusinya bisa disimak dibawah ini:
1. Penyakit Saluran Pernapasan
Dampak polusi udara pada kesehatan anak yang pertama sudah pasti masalah saluran pernapasan. Saluran pernapasan dan paru-paru anak masih dalam tahap pertumbuhan. Karena itu, udara yang tercemar dapat berdampak negatif terhadap perkembangan organ-organ ini.
Anak-anak yang memiliki riwayat alergi atau asma menjadi lebih rentan, dimana polusi udara dapat memicu kekambuhan kondisi tersebut. Tak hanya itu, paparan polusi udara dalam jangka panjang juga bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran pernapasan dan bronkitis.
2. Gangguan Janin
Dampak buruk polusi udara bisa dirasakan bahkan sejak bayi masih dalam kandungan. Penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang sering terpapar polusi udara memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk melahirkan secara prematur.
Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf atau bahkan cacat fisik permanen pada bayi. Lebih jauh lagi, paparan tingkat polusi udara yang tinggi terutama pada trimester ketiga kehamilan juga berkaitan dengan meningkatnya risiko autisme pada anak.
3. Gangguan Mental
Penelitian terkini menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara memiliki kaitan dengan peningkatan risiko gangguan mental pada anak-anak, seperti depresi, gangguan bipolar, dan masalah kepribadian.
Namun, jangan khawatir berlebihan ya, Bunda, karena polusi udara hanyalah salah satu dari banyak faktor yang bisa memicu gangguan mental. Faktor-faktor lain, seperti genetika dan lingkungan, juga turut berperan dalam hal ini.
Pada dasarnya, polusi udara tidak baik jika dihirup oleh anak-anak. Bahkan, polusi tidak hanya berasal dari luar rumah, tetapi bisa juga berada di dalam ruangan. Beberapa sumber polusi dalam rumah di antaranya adalah asap rokok, asap dari kompor, pengharum ruangan, cat dinding, dan produk-produk pembersih.
4. Penyakit Kardiovaskular
Anak-anak yang sering terpapar polusi udara juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit kardiovaskular di masa depan. Polusi udara yang terpapar dalam jangka panjang dapat memicu peradangan dalam sistem kardiovaskular, sehingga meningkatkan kemungkinan munculnya penyakit jantung.
5. Gangguan Pertumbuhan Fisik
Gangguan pertumbuhan fisik juga merupakan dampak polusi udara pada kesehatan anak.
Paparan polusi udara juga bisa mempengaruhi pertumbuhan fisik anak-anak, terutama jika terjadi sejak dalam kandungan.
Partikel-partikel berbahaya dalam udara kotor dapat masuk ke saluran pernapasan, memicu peradangan, dan menghambat aliran oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan oksigen ini bisa mempengaruhi organ-organ penting yang berperan dalam pertumbuhan.
Akibatnya, anak-anak yang terpapar polusi udara berisiko mengalami pertumbuhan yang lambat, berat badan rendah, serta perkembangan tulang yang terganggu.
Itulah sekilas penjelasan mengenai dampak polusi udara pada kesehatan anak. Pada penjelasan diatas tadi terdapat lima dampak buruk yang harus diperhatikan jika anak anak sering terkena polusi.