Gangguan pencernaan pada anak merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi dan seringkali membuat orang tua khawatir. Sistem pencernaan anak, terutama pada usia balita, masih dalam tahap perkembangan sehingga lebih rentan terhadap gangguan. Selain itu, gaya hidup dan kebiasaan makan yang tidak sehat juga berpotensi meningkatkan risiko gangguan pencernaan pada anak.
Gangguan ini tidak hanya mengganggu kenyamanan anak, tetapi juga bisa berdampak pada kesehatannya secara keseluruhan, menghambat penyerapan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya. Memahami gejala dan penyebab gangguan pencernaan ini menjadi langkah yang penting bagi orang tua untuk memberikan penanganan yang tepat.
1. Diare
Gangguan pencernaan pada anak yang pertama adalah diare. Anak-anak lebih rentan mengalami diare karena usus mereka masih sangat sensitif dibandingkan orang dewasa. Akibatnya, beberapa jenis makanan tidak dapat dicerna dengan baik, mengganggu gerakan usus, dan memicu diare.
Anak yang mengalami diare biasanya menunjukkan gejala seperti kram perut, nyeri, kembung, mual, demam, dehidrasi, dan sering ingin buang air besar. Gejala yang lebih serius mungkin mencakup ruam, demam tinggi, tangisan saat buang air, atau bahkan perdarahan.
Diare sering kali berlangsung selama beberapa hari dan bisa hilang dengan sendirinya. Pengobatan dengan obat-obatan tertentu juga dapat membantu meredakan kondisi ini.
Diare biasanya bersifat sementara, berlangsung hanya beberapa hari dan sering disebabkan oleh infeksi bakteri. Namun, diare yang berkepanjangan atau kronis bisa terjadi hingga lebih dari empat minggu, biasanya akibat kondisi seperti sindrom iritasi usus, penyakit celiac, atau kolitis ulseratif.
Sebagai penangannya, berikan anak lebih banyak cairan dan berikan oralit sebagai tambahan garam dan gula. Pilih makanan seperti biskuit crackers, sereal, pasta, atau pisang untuk membantu memulihkan pencernaannya.
2. Radang Usus Buntu
Jika anak mengeluh sakit di bagian kanan bawah perutnya, maka perlu waspada karena bisa saja ia mengalami radang usus buntu atau apendisitis.
Radang usus buntu adalah kondisi medis yang memerlukan penanganan segera, karena dapat menyebabkan nyeri mendadak dan tajam di sisi kanan bawah perut anak.
Selain nyeri, radang usus buntu biasanya juga disertai gejala lain, seperti demam, mual, muntah, sulit buang angin, hilangnya nafsu makan, sembelit, dan diare. Jika anak menunjukkan tanda-tanda ini, segera bawa ia ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
3. Alergi Makanan
Alergi makanan merupakan salah satu masalah pencernaan yang sering dialami oleh anak-anak, yaitu ketika tubuh memberikan reaksi tertentu terhadap jenis makanan tertentu.
Ketika alergi ini terjadi, antibodi IgE bereaksi dengan makanan tersebut dan melepaskan histamin, yang dapat menyebabkan anak mengalami gatal-gatal, asma, dan rasa gatal di area mulut. Gejala lainnya meliputi sulit bernapas, nyeri perut, muntah, dan diare.
Jika anak mengalami alergi makanan, penting untuk benar-benar memperhatikan makanan dan minumannya. Sebaiknya konsultasikan juga dengan dokter untuk memahami langkah-langkah selanjutnya, obat yang dibutuhkan, dan cara terbaik untuk mengelola gejala alergi ini.
4. Intoleransi Laktosa
Gangguan pencernaan pada anak yang selanjutnya adalah Intoleransi laktosa. Bagi yang belum paham Intoleransi laktosa adalah masalah pencernaan yang terjadi ketika tubuh anak tidak dapat mencerna laktosa dalam susu dengan optimal.
Biasanya, laktosa dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase, sehingga nutrisi tersebut dapat dicerna dan dialirkan ke seluruh tubuh untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Namun, pada anak dengan intoleransi laktosa, enzim laktase tidak dapat memecah laktosa, sehingga tubuh sulit menyerap nutrisi tersebut. Gejala intoleransi laktosa antara lain diare, perut kembung, dan mual.
Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan intoleransi laktosa, tetapi gejalanya dapat dikendalikan dengan menghindari makanan atau minuman yang mengandung laktosa. Sebagai alternatif, produk susu bebas laktosa bisa menjadi pilihan yang aman.
5. Perut Kembung
Perut kembung juga merupakan masalah pencernaan yang kerap dialami anak-anak, dan penyebabnya cukup bervariasi, namun umumnya terjadi karena perut anak penuh dengan udara.
Perut kembung bisa membuat anak merasa tidak nyaman, rewel, dan sering menangis tanpa alasan yang jelas. Gejala lainnya termasuk sering bersendawa, buang angin, dan perut terasa keras saat disentuh.
Untuk meredakan perut kembung pada anak, Anda bisa membantu mereka bersendawa dan menghindari makanan yang memicu perut bergas, seperti kembang kol, minuman bersoda, dan kubis.
Itulah penjelasan sekilas mengenai beberapa gangguan pencernaan pada anak. Pada penjelasan diatas tadi terdapat lima gangguan yang didapatkan dari pencernaan anak. Oleh karena itu orang tua wajib berhati hati ketika anak makan makanan yang berasal dari luar.