Garam merupakan salah satu bahan tambahan pada masakan yang bisa meningkatkan cita rasa makanan. Meskipun demikian, penting untuk membatasi konsumsi garam karena dapat menimbulkan bahaya konsumsi garam berlebih bagi kesehatan.
Garam dapur yang biasa digunakan dalam berbagai masakan mengandung dua unsur penting bagi tubuh, yaitu natrium (sodium) dan klorida. Natrium diperlukan untuk menjaga fungsi tubuh, mengatur keseimbangan cairan, mendukung aktivitas saraf dan otot, serta mengendalikan tekanan darah dan volume darah.
Sementara klorida membantu dalam pencernaan makanan. Namun, garam juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Batas konsumsi garam yang direkomendasikan untuk orang dewasa oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah tidak lebih dari 2.000 mg per hari. Jika konsumsi garam melebihi batas ini, dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan yang serius.
1. Mengganggu Fungsi Ginjal
Tubuh akan mengeluarkan mineral, protein, cairan, atau zat lain yang sudah tidak diperlukan lagi melalui urine. Kekonsumsian garam berlebih dapat meningkatkan ekskresi protein melalui urine.
Sebelum diekskresikan melalui urine, ginjal akan menyaring protein berlebihan dari darah. Kondisi ini dapat mengakibatkan penurunan fungsi ginjal.
Secara bertahap, penurunan fungsi ginjal dapat menyebabkan penumpukan cairan di dalam sel dan darah, yang mengakibatkan terjadinya edema. Edema ditandai dengan pembengkakan terutama di tangan, lengan, dan pergelangan kaki karena penimbunan cairan.
2. Menyebabkan Hipertensi dan Sakit Jantung
Mengonsumsi garam secara berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi. Ini disebabkan oleh kandungan natrium dalam garam yang dapat menarik cairan ke dalam pembuluh darah.
Sehingga meningkatkan volume darah dalam tubuh dan menyebabkan tekanan berlebih pada pembuluh darah. Kondisi ini, jika terjadi secara terus-menerus, akan memaksa jantung untuk bekerja lebih keras dalam memompa darah ke seluruh tubuh, yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit jantung.
3. Memicu Demensia Vaskular
Bahaya konsumsi garam berlebih yang selanjutnya yakni dapat memicu terjadinya demensia vaskular. Sehingga hal ini cukup menakutkan bagi si penderita.
Demensia vaskular adalah sebuah kondisi medis di mana terjadi penurunan fungsi kognitif akibat gangguan aliran darah ke otak. Risiko terjadinya demensia vaskular dapat meningkat karena beberapa faktor, salah satunya adalah pola konsumsi garam yang berlebihan.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kandungan garam yang berlebihan dalam tubuh dapat menyebabkan peningkatan retensi cairan dalam pembuluh darah. Keadaan ini memaksa jantung untuk bekerja lebih keras dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
Jika terdapat plak atau kerusakan pada dinding pembuluh darah, plak tersebut bisa terlepas dan terseret oleh aliran darah ke pembuluh yang lebih kecil, meningkatkan risiko terjadinya sumbatan pembuluh darah termasuk di otak, yang dapat mengakibatkan serangan stroke.
4. Meningkatkan Risiko Kanker Lambung
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa risiko kanker lambung meningkat akibat konsumsi garam yang berlebihan. Konsumsi garam berlebih dapat menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan, yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker di lambung, terutama pada individu yang terinfeksi oleh bakteri Helicobacter pylori.
5. Sering Buang Air Kecil
Kelebihan minum air dapat menyebabkan meningkatnya frekuensi buang air kecil (poliuria). Efek serupa juga terjadi apabila konsumsi garam berlebihan.
Hal ini disebabkan oleh tekanan tambahan pada ginjal untuk mengeluarkan garam melalui urin. Akibatnya, frekuensi buang air kecil dapat meningkat.
Itulah beberapa bahaya konsumsi garam berlebih yang bisa dirasakan. Adapun hal ini nantinya bisa dirasakan jika pengonsumsian garam sudah melebihi batas normal.